Tampilkan postingan dengan label kisah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kisah. Tampilkan semua postingan

Kisah Renungan, Hidup itu Anugrah

0 komentar


Seorang profesor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer pada tanggal 1 Desember. Di sana ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakan nya, bernama Ralph.

Ralph yang dikirim untuk menjemput sang profesor di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju ke tempat pengambilan kopor. Ketika berjalan keluar, Ralph sering
menghilang. Banyak hal yang dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka. Kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi profesor itu dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

“Dari mana Anda belajar melakukan hal-hal seperti itu ?” tanya sang profesor.

“Melakukan apa ?” kata Ralph.

“Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu?”

“Oh,” kata Ralph, “selama perang, saya kira.”

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu
temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.

“Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah,” katanya.

“Saya tak pernah tahu apakah langkah berikutnya merupakan pijakan yang terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini.”

Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang berkualitas

Kisah Motivasi: Ayah Bijak dan anaknya

0 komentar


Pada postingan kali ini ane akan cerita sedikit tentang Kisah Wortel, Telur, dan Kopi . Cerita ini merupakan cerita motivsi yang sangat populer di internet karna itu, melalui blog KR7 ini saya akan menceritakan kembali tentang kisah motivasi Ayah yang bijak dan anaknya.

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.

Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.

Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?”"Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”

Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”

“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”

“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”

“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”

“Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri”

Cerita Menarik: Harga sebuah keajaiaban

0 komentar


Pertolongan kadang datang dengan cara yang tidak disangka-sangka, begitupula keajaiban. Keajaiban akan datang jika seseorang itu tabah dan penuh keyakinan, Sebuah kisah  menarik yang perlu dibaca .. Selamat membaca ^ ^

Sally baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik lelakinya, Georgi. Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apapun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwanya. Hanya operasi yang sangat mahal yang sekarang bisa menyelamatkan jiwa Georgi? tapi mereka tidak punya biaya untuk itu.

Sally mendengar ayahnya berbisik, Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang.?

Sally pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat?tiga kali. Nilainya harus benar-benar tepat.

Dengan membawa uang tersebut, Sally menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan. Ia menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian? tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia delapan tahun. Sally berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan kakinya, tapi gagal.

Akhirnya dia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase.

Berhasil !

Apa yang kamu perlukan?? tanya apoteker tersebut dengan suara marah.

Saya sedang berbicara dengan saudara saya.?

Tapi, saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya,? Sally menjawab dengan nada yang sama. ?Dia sakit?dan saya ingin membeli keajaiban.?

Apa yang kamu katakan??, tanya sang apoteker.

Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan jiwanya sekarang? jadi berapa harga keajaiban itu ??

Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu.?

Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya.?

Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya, ?Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu??

Saya tidak tahu,? jawab Sally. Air mata mulai menetes dipipinya.

Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi.

Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya? tapi saya juga mempunyai uang.?

Berapa uang yang kamu punya ?? tanya pria itu lagi.

Satu dollar dan sebelas sen,? jawab Sally dengan bangga.

Dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia ini.?

Wah, kebetulan sekali,? kata pria itu sambil tersenyum. Satu dollar dan sebelas sen? harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu. Dia Mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Sally sambil berkata, ?Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu.?

Pria itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah terkenal?.

Operasi dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Georgi dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat.

Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut.

Operasi itu,? bisik ibunya, ?Adalah seperti keajaiban. Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya?

Sally tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut?satu dollar dan sebelas sen? ditambah dengan keyakinan.
Banyak info menarik lainnya di : http://robbie-alca.blogspot.com/2010/11/cerita-menarik-harga-sebuah-keajaiaban.html

Seorang Dosen Dan Mahasiswanya

0 komentar


Ada sebuah cerita ilustrasi menarik yang Insya Allah bermanfaat buat Akhi, Agan, sista dan semuanya, Cerita ini adalah cerita tentang pentingnya mendahulukan prioritas dalam hidup ini, agar gak banyak membuang waktu langsung saja kita mulai cerita ini. Di pagi hari yang gak begitu cerah seorang dosen jebolan Amerika sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA (Master of Business Administration).

Dengan semangat yang begitu meluap-luap ia berdiri di depan mahasiswanya dan berkata, "okay, sekarang waktunya untuk quiz." kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar kepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas, "menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?"

Semua mahasiswa serentak berkata, "ya!"

Dosen bertanya kembali, "sungguhkah demikian?" kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil-kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember, lalu menggoyang-goyang ember itu sehingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas, "nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?"

Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab, "mungkin belum."


"Bagus sekali," sahut dosen itu. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas, "baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?"

"belum!" sahut seluruh kelas.

Sekali lagi ia berkata, "bagus, bagus sekali." kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, "tahukah kalian semua apa maksud dari ilustrasi ini?"

Seorang mahasiswa dengan bersemangat mengacungkan jari dan berkata, "maksudnya adalah, tidak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya." "oh bukan," sahut dosen, "bukan itu maksudnya. Kenyataan dari ilustrasi mengajarkan pada kita bahwa: Bila anda tidak memasukkan batu besar terlebih dahulu, maka anda tidak akan bisa memasukkan semuanya."
Gimana sobat? paham gak maksud cerita diatas? okelah ane jelasin ya,  Apa yang dimaksud dengan "batu besar" dalam hidup kita? Adalah Prioritas diantaranya  Anak-anak anda, pasangan anda, pendidikan anda. Hal-hal yang penting dalam hidup anda, mengajarkan sesuatu pada orang lain, melakukan pekerjaan yang anda cintai, waktu untuk diri sendiri, kesehatan anda, teman anda, atau semua hal yang berharga. 

Ingatlah untuk selalu untuk memasukkan "batu besar" pertama kali atau anda akan kehilangan semuanya. Bila anda mengisinya dengan hal-hal kecil semacam kerikil dan pasir maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan demikian anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting.
Semoga cerita singkat ini dapat kita ambil manfaatnya, khususnya dalam memperioritaskan sesuatu yang sangat-sangat berarti dalam hidup ini, terkadang seseorang mendahulukan hal yang tidak masuk kategori prioritas menjadi prioritas sehingga setiap langkah yang dilaluinya penuh dengan kerisauhan.. .. .. . 

Kisah Hikmah: Pelajaran dari Seekor Cecak

0 komentar


Saling tolong menolong dan saling kasih mengasihi adalah suatu hal yang langka dalam kehidupan manusia yang serba modern saat ini, karna itu, postingan kali ini bercerita tentang petualangan seekor cecak yang bertahan hidup dalam masa-masa sulit. Alkisah, di pedalaman kota Jepang hiduplah seorang petani dengan rumah yang sangat sederhana. Ketika sampai saatnya sang petani merenovasi rumahnya, Ia sangat tercengang dan kagum melihat seekor cecak.

Tahukah sobat-sobatku mengapa petani itu tercengang hanya karna melihat seekor cecak? itu karna si petani melihat sebuah paku panjang yang dipaku saat ia membangun rumahnya puluhan tahun yang lalu, dan tanpa ia ketahui ternyata kaki seekor cicak yang malang terpaku dan tidak bisa melarikan diri , dan yang paling mengherankan si cicak itu secara mengejutkan masih bisa bertahan hidup, ia telah hidup selama lebih dari 10 tahun! Lalu bagaimanakah sang cicak dapat bertahan hidup? dapatkah sobat-sobat membayangkan ?

Sangking penasarannya Si petani mengintai diam-diam bagimana seekor cicak itu bertahan hidup selama itu, dan pada akhirnya si petani melihat dari tempat yang jauh merayap lagi seekor cicak, dan di mulut cicak ini mengulum seekor serangga untuk diberikan kepada cicak yang terpaku tersebut,ternyata dengan cara demikian selama 10 tahun setiap hari ia mengirimkan makanan untuk mempertahankan hidup sang cicak yang terpaku itu!! Akan tetapi ketahuilah bahwa mereka itu hanyalah binatang, namun malah bisa saling mengasihi dan saling membantu, apalagi kita sebagai manusia engan untuk senantiasa mengasihi saudara kita sesama?

Bahkan terkadang manusia cendrung lebih mementingkan diri sendiri, lihatlah, begitu banyak orang-orang yang terlantar hidupnya tanpa sedikit pun pertolongan, Lihatlah begitu banyak bayi-bayi yang mati terbuang akibat ulah bejat orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Semoga dengan artikel singkat ini dapat memberikan motivasi kepada kita semua, karna hikmah itu dapat diperoleh dari segala yang baik dalam hidup ini. Thanks sobat-sobat yang membaca Artikel ini. Ada pepatah arab mengatakan " Berbuat baiklah kepada makhluk didunia sehingga dirimu dikasihi oleh yg diatas sana " ..

Banyak info menarik lainnya di : http://robbie-alca.blogspot.com/2010/07/kisah-menarik-pelajaran-dari-seekor.html

Cerita Hikmah: Sebutir Beras yang Berarti

0 komentar


Kali ini ane akan posting cerita menarik yang mungkin sebagian brader dan sister belum tau, langsung saja ya, cerita singkat ini berasal dari negri China. Semoga setelah membaca cerita singkat ini, Masyarakat kita khususnya masyarakat Indonesia mau memperbaiki diri dan menghilangkan budaya korupsi yang dari dulu masih menjadi malapetaka yang tidak kunjung habis-habisnya.

Cina yang saat sekarang ini menjadi Negara yang bisa dibilang super power abad ini, Dahulu merupakan Negara yang sangat miskin. Perlu kita ketahui bersama bahwa jumlah penduduknya mencapai 1 milyar pada kala itu dan Pemerintah China sudah pasti sangat  Susah untuk mensejahterakan rakyatnya. Sebagai contoh, Hutang luar negeri dari Uni Sovyet tak kunjung habis-habisnya. Sehingga suatu hari terjadi perselisihan paham antara Mao Zedong pemimpin Cina era itu dengan pemimpin Sovyet. Perselisihan begitu panas sampai keluar statement dari pemimpin Sovyet, "Sampai rakyat Cina harus berbagi 1 celana dalam untuk 2 orang pun, Cina tetap tidak akan mampu membayar hutangnya."

Ucapan Pemimpin Sovyet itu begitu menyinggung perasaan Warga China. Dengan kebijakannya Mao menyampaikan perkataan pemimpin Sovyet itu kepada Seluruh lapisan masyarakat China melalui Media-media pada saat itu seperti siaran radio, Agar rakyat China jengkel penghinaan dari pemimpin Sovyet itu, secara terus menerus dari pagi hingga malam ke seluruh negeri sambil mengajak segenap rakyat Cina untuk bangkit dan melawan penghinaan tersebut dengan cara berkorban.

Pada akhirnya Mao pun mengajak seluruh Rakyat China untuk berkorban dengan menyisihkan 1 butir beras, ya, hanya 1 butir beras untuk setiap anggota keluarga, setiap kali mereka akan memasak. Jika 1 rumah tangga terdiri dari 3 orang maka cukup sisihkan 3 butir beras. Beras yang disisihkan dari 1 Milyar penduduk Cina tersebut, tidak dikorupsi tentunya akan menghasilkan 1 milyar butir beras setiap hari. Hasilnya dikumpulkan ke pemerintah untuk dijual. Uangnya digunakan untuk membayar hutang kepada negara pemberi hutang, yang telah menghina mereka. Akhirnya Cina berhasil melunasi hutang mereka ke Sovyet dalam waktu yang sangat cepat.

Begitulah China Keterhinaan yang mendalam dan begitu menyakitkan telah membangkitkan rasa nasionalisme Cina untuk bangkit melawan hinaan tersebut dengan tindakan nyata, bukan hanya tindakan seremonial, pidato atau upacara di stadion besar.

Semoga kisah Singkat ini bisa dijadikan contoh bagi bangsa kita Indonesia yang tengah terpuruk di antara bangsa-bangsa sekitarnya. Perlu diingat Potensi manusia Indonesia yang demikian besar selama ini tidak menjadi kekuatan bahkan sebaliknya menjadi beban karena mereka tidak diberi ruang yang lapang untuk membangun Indonesia yang unggul . Kita sering silau oleh hal-hal besar namun seringkali mengabaikan kekuatan dari hal kecil namun dilakukan dengan sepenuh hati. Sebutir padi sehari bisa membalik keadaan terhina menjadi terangkat. Maukah kita?

Pepatah mengatakan "Orang Pintar Belajar dari Pengalaman" dan "Orang Bijak Belajar dari Pengalaman Orang lain".

Banyak info menarik lainnya di :  http://robbie-alca.blogspot.com/2010/07/cerita-hikmah-sebutir-beras-yang.html

Nasehat Terbaik Lukman Al-Hakim

0 komentar


Satu-satunya manusia yang bukan nabi, bukan pula Rasul tapi kisah hidupnya diabadikan dalam Qur'an adalah Lukman Al Hakim. Kenapa, tak lain, karena hidupnya penuh hikmah. Suatu hari ia pernah menasehati anaknya tentang hidup.
Wahai anakku ! Sekiranya kedua ibu bapamu memarahimu kerana sesuatu kesalahan yang telah kamu lakukan maka kemarahan kedua mereka itu adalah seperti baja untuk menyuburkan tanaman.
Wahai anakku ! Engkau akan dapat rasakan betapa beratnya ketika mengangkat batu yang besar atau besi yang padat tetapi ada yang lebih berat dari itu iaitu apabila kamu mempunyai tetangga yang jahat.
Wahai anakku ! Tidaklah dinamakan kebaikan sekalipun kamu sibuk mencari dan mengumpul ilmu pengetahuan tetapi tidak pernah mengamalkannya. Perbuatan ini tak ubah seperti seorang pencari kayu api yang sentiasa menambah timbunan kayunya sedangkan ia tidak mampu untuk mengangkatnya.
Wahai anakku ! Berhati-hatilah terhadap tutur tata dan bicaramu, peliharalah budi bahasamu dan sentiasalah bermanis muka niscaya kamu akan disenangi dan disukai oleh orang yang berada di sekelilingmu. Perumpamaannya seolah mereka telah mendapat barang yang amat berharga darimu.
Wahai anakku ! Jika kamu mahu mencari sahabat sejati maka kamu ujilah ia terlebih dahulu dengan berpura-pura membuatkan ia marah terhadapmu. Sekiranya dalam kemarahan itu ia masih mau menasihati, menyedarkan dan menginsafkan kamu, maka dialah sahabat yang dicari. Jika berlaku sebaliknya maka berwaspadalah kamu terhadapnya.
Wahai anakku ! Bila kamu mempunyai teman yang karib maka jadikanlah dirimu sebagai seorang yang tidak mengharapkan sesuatu apapun darinya sebaliknya biarkanlah temanmu itu sahaja yang mengharapkan sesuatu darimu.
Wahai anakku ! Jagalah dirimu selalu supaya tidak terlalu condong kepada dunia dan segala kesenangan dan kemewahannya kerana Allah tidak menciptakan kamu hanya untuk kehidupan di dunia sahaja. Ketahuilah tidak ada makhluk yang lebih hina selain dari mereka yang telah diperdayakan oleh dunia.
Wahai anakku ! Janganlah kamu tertawa jika tiada sesuatu yang menggelikan, janganlah kamu berjalan jika tiada arah dan tujuan, janganlah kamu bertanya tentang sesuatu yang tidak memberi apa-apa faedah pun kepadamu dan janganlah kamu mensia-siakan hartamu pada jalan maksiat.
Wahai anakku ! Sesiapa yang bersifat penyayang sudah tentu dia akan disayang, sesiapa yang bersifat pendiam sudah tentu dia akan selamat dari mengeluarkan perkataan yang sia-sia. Ketahuilah sesiapa yang tidak dapat menahan lidahnya dari mengeluarkan ucapan kotor, sudah tentu ia akan menyesal kelak.
Wahai anakku ! Bergaul dan berkawanlah dengan orang-orang yang soleh dan berilmu. Bukalah pintu hatimu dan dengarlah segala nasihat dan tunjuk ajar darinya. Sesungguhnya nasihat dari mereka bagaikan mutiara hikmah yang bercahaya yang dapat menyuburkan hatimu seperti tanah kering lalu disirami air hujan.
Wahai anakku ! Sesungguhnya kehidupan kita ini diibaratkan seperti sebuah kapal yang belayar di lautan dalam dan telah banyak manusia yang karam didalamnya. Jika kita ingin selamat maka belayarlah dengan kapal yang bernama takwa, isi kandungannya ialah iman sedang layarnya pula ialah tawakal kepada Allah.
Wahai anakku ! Bila kamu menerima dua undangan majlis, satu majlis perkahwinan dan satu lagi majlis takziah kematian, maka utamakanlah majlis kematian kerana dengan menghadiri majlis ini akan mengingatkan kamu kepada kampung akhirat, sedangkan dengan menghadiri majlis perkahwinan akan mengingatkan kamu kepada kesenangan dunia saja.
Wahai anakku ! Janganlah kamu terus menelan apa saja yang kamu rasa manis dan meludah setiap apa yang kamu rasa pahit. Ingatlah, tidak semua yang manis itu akan menjadikan kita segar dan tidak semua yang pahit itu akan menjadikan kita segar.
"Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, maka akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan badah, dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir.
"Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu. Dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya."
Wahai anakku ! Carilah harta di dunia ini sekadar keperluanmu sahaja dan nafkahkanlah hartamu yang selebihnya pada jalan Allah sebagai bekalan di akhirat. Janganlah kamu membuat dunia ini kelak dirimu akan menjadi pengemis dan membebankan pula orang lain tetapi jangan pula kamu terlalu mengejar dunia sehingga terlupa bahawa kamu akan mati. Ketahuilah, apa yang kamu makan dan pakai itu semuanya dari tanah belaka.
Wahai anakku ! Jangan kamu melantik seseorang yang bodoh menjadi utusanmu. Jika tiada siapa yang lebih cerdas, pintar dan bijak maka yang sebaiknya dirimu sendirilah yang menjadi utusan.
Wahai anakku ! Orang yang bersedia untuk mendengar nasihat dan bimbingan dari orang yang lebih alim, maka dia layak untuk mendapat penjagaan dari Allah tetapi bagi orang yang insaf dan sedar setelah menerima teguran maka dia lebih layak untuk mendapat kemulian dari Allah.
"Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya."

"Anakku, sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi. Kalimat itu adalah:

1. Jika kau beribadah pada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik.
2. Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu.
3. Jika kau berada di tengah-tengah majelis, jagalah lidahmu.
4. Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu.
5. Ingatlah Allah selalu.
6. Ingatlah maut yang akan menjemputmu
7. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.
8. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu.


Satu-satunya manusia yang bukan nabi, bukan pula Rasul tapi kisah hidupnya diabadikan dalam Qur'an adalah Lukman Al Hakim. Kenapa, tak lain, karena hidupnya penuh hikmah. Suatu hari ia pernah menasehati anaknya tentang hidup.
Wahai anakku ! Sekiranya kedua ibu bapamu memarahimu kerana sesuatu kesalahan yang telah kamu lakukan maka kemarahan kedua mereka itu adalah seperti baja untuk menyuburkan tanaman.
Wahai anakku ! Engkau akan dapat rasakan betapa beratnya ketika mengangkat batu yang besar atau besi yang padat tetapi ada yang lebih berat dari itu iaitu apabila kamu mempunyai tetangga yang jahat.
Wahai anakku ! Tidaklah dinamakan kebaikan sekalipun kamu sibuk mencari dan mengumpul ilmu pengetahuan tetapi tidak pernah mengamalkannya. Perbuatan ini tak ubah seperti seorang pencari kayu api yang sentiasa menambah timbunan kayunya sedangkan ia tidak mampu untuk mengangkatnya.
Wahai anakku ! Berhati-hatilah terhadap tutur tata dan bicaramu, peliharalah budi bahasamu dan sentiasalah bermanis muka niscaya kamu akan disenangi dan disukai oleh orang yang berada di sekelilingmu. Perumpamaannya seolah mereka telah mendapat barang yang amat berharga darimu.
Wahai anakku ! Jika kamu mahu mencari sahabat sejati maka kamu ujilah ia terlebih dahulu dengan berpura-pura membuatkan ia marah terhadapmu. Sekiranya dalam kemarahan itu ia masih mau menasihati, menyedarkan dan menginsafkan kamu, maka dialah sahabat yang dicari. Jika berlaku sebaliknya maka berwaspadalah kamu terhadapnya.
Wahai anakku ! Bila kamu mempunyai teman yang karib maka jadikanlah dirimu sebagai seorang yang tidak mengharapkan sesuatu apapun darinya sebaliknya biarkanlah temanmu itu sahaja yang mengharapkan sesuatu darimu.
Wahai anakku ! Jagalah dirimu selalu supaya tidak terlalu condong kepada dunia dan segala kesenangan dan kemewahannya kerana Allah tidak menciptakan kamu hanya untuk kehidupan di dunia sahaja. Ketahuilah tidak ada makhluk yang lebih hina selain dari mereka yang telah diperdayakan oleh dunia.
Wahai anakku ! Janganlah kamu tertawa jika tiada sesuatu yang menggelikan, janganlah kamu berjalan jika tiada arah dan tujuan, janganlah kamu bertanya tentang sesuatu yang tidak memberi apa-apa faedah pun kepadamu dan janganlah kamu mensia-siakan hartamu pada jalan maksiat.
Wahai anakku ! Sesiapa yang bersifat penyayang sudah tentu dia akan disayang, sesiapa yang bersifat pendiam sudah tentu dia akan selamat dari mengeluarkan perkataan yang sia-sia. Ketahuilah sesiapa yang tidak dapat menahan lidahnya dari mengeluarkan ucapan kotor, sudah tentu ia akan menyesal kelak.
Wahai anakku ! Bergaul dan berkawanlah dengan orang-orang yang soleh dan berilmu. Bukalah pintu hatimu dan dengarlah segala nasihat dan tunjuk ajar darinya. Sesungguhnya nasihat dari mereka bagaikan mutiara hikmah yang bercahaya yang dapat menyuburkan hatimu seperti tanah kering lalu disirami air hujan.
Wahai anakku ! Sesungguhnya kehidupan kita ini diibaratkan seperti sebuah kapal yang belayar di lautan dalam dan telah banyak manusia yang karam didalamnya. Jika kita ingin selamat maka belayarlah dengan kapal yang bernama takwa, isi kandungannya ialah iman sedang layarnya pula ialah tawakal kepada Allah.
Wahai anakku ! Bila kamu menerima dua undangan majlis, satu majlis perkahwinan dan satu lagi majlis takziah kematian, maka utamakanlah majlis kematian kerana dengan menghadiri majlis ini akan mengingatkan kamu kepada kampung akhirat, sedangkan dengan menghadiri majlis perkahwinan akan mengingatkan kamu kepada kesenangan dunia saja.
Wahai anakku ! Janganlah kamu terus menelan apa saja yang kamu rasa manis dan meludah setiap apa yang kamu rasa pahit. Ingatlah, tidak semua yang manis itu akan menjadikan kita segar dan tidak semua yang pahit itu akan menjadikan kita segar.
"Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, maka akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan badah, dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir.
"Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu. Dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya."
Wahai anakku ! Carilah harta di dunia ini sekadar keperluanmu sahaja dan nafkahkanlah hartamu yang selebihnya pada jalan Allah sebagai bekalan di akhirat. Janganlah kamu membuat dunia ini kelak dirimu akan menjadi pengemis dan membebankan pula orang lain tetapi jangan pula kamu terlalu mengejar dunia sehingga terlupa bahawa kamu akan mati. Ketahuilah, apa yang kamu makan dan pakai itu semuanya dari tanah belaka.
Wahai anakku ! Jangan kamu melantik seseorang yang bodoh menjadi utusanmu. Jika tiada siapa yang lebih cerdas, pintar dan bijak maka yang sebaiknya dirimu sendirilah yang menjadi utusan.
Wahai anakku ! Orang yang bersedia untuk mendengar nasihat dan bimbingan dari orang yang lebih alim, maka dia layak untuk mendapat penjagaan dari Allah tetapi bagi orang yang insaf dan sedar setelah menerima teguran maka dia lebih layak untuk mendapat kemulian dari Allah.
"Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya."

"Anakku, sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi. Kalimat itu adalah:

1. Jika kau beribadah pada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik.
2. Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu.
3. Jika kau berada di tengah-tengah majelis, jagalah lidahmu.
4. Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu.
5. Ingatlah Allah selalu.
6. Ingatlah maut yang akan menjemputmu
7. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.
8. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu.


Kisah Nyata: Keteguhan si kecil Bar`ah

0 komentar


Gadis Bar'ah Ini adalah kisah gadis berumur 10 tahun bernama Bar`ah berasal dari Mesir, orangtuanya adalah seorang dokter dan telah pindah ke Arab Saudi untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Pada usia ini, Bar`ah menghafal seluruh Al Qur'an dengan tajweed, dia sangat cerdas dan gurunya mengatakan bahwa dia sudah maju untuk anak seusianya.

Keluarganya kecil dan berkomitmen untuk Islam dan ajaran-ajarannya ... . hingga suatu hari ibunya mulai merasa sakit perut yang parah dan setelah beberapa kali diperiksakan diketahuilah ibu bar’ah menderita kanker, dan kanker ini sudah dalam keadaan stadium akhir/kronis.

Ibu bar’ah berfikir untuk memberitahu putrinya, terutama jika ia terbangun suatu hari dan tidak menemukan ibunya di sampingnya ... dan inilah ucapan ibu bara’ah kepadanya "Bar`ah aku akan pergi ke surga di depan Anda, tapi aku ingin kamu selalu membaca Al-Quran dan menghafalkannya setiap hari karena Ia akan menjadi pelindungmu kelak... "

Gadis kecil itu tidak benar-benar mengerti apa yang ibunya berusaha beritahukan, Tapi dia mulai merasakan perubahan keadaan ibunya, terutama ketika ia mulai dipindahkan ke rumah sakit untuk waktu yang lama. Gadis kecil ini menggunakan waktu sepulang sekolahnya untuk menjenguk ibunya ke rumah sakit dan membaca Quran untuk ibunya sampai malam sampai ayahnya datang dan membawanya pulang.

Suatu hari fihak rumah sakit memberitahu ayah bar’ah bahwa kondisi istrinya itu sangat buruk dan ia perlu datang secepat dia bisa melalui telfon, sehingga ayah bar’ah menjemput Bar`ah dari sekolah dan menuju ke rumah sakit. Ketika mereka tiba di depan rumah sakit ia memintanya untuk tinggal di mobil ... sehingga ia tidak akan shock jika ibunya meninggal dunia.

Ayah keluar dari mobilnya, dengan penuh air mata di matanya, ia menyeberang jalan untuk masuk rumah sakit, tapi tiba-tiba datang sebuah mobil melaju kencang dan menabrak ayah bar’ah dan ia meninggal seketika di depan putrinya itu...tak terbayangkan ..tangis gadis kecil ini pada saat itu...!

Tragedi Bar`ah belum selesai sampai di sini... berita kematian ayahnya yang disembunyikan dari ibu bar’ah yang masih opname di rumah sakit, namun setelah lima hari semenjak kematian suaminya akhirnya ibu bar’ah meninggal dunia juga. Dan kini gadis kecil ini sendirian tanpa kedua orangtuanya, dan oleh orangtua teman-teman sekolah bar’ah memutuskan untuk mencarikan kerabatnya di Mesir, sehingga kerabatnya bisa merawatnya.

Tak berapa lama tinggal di mesir gadis kecil Bar`ah mulai mengalami nyeri mirip dengan ibunya dan oleh keluarganya ia lalu di periksakan, dan setelah beberapa kali tes di dapati bar’ah juga mengidap kanker ... tapi sungguh mencengangkan kala ia di beritahu kalau ia menderita kanker....inilah perkataan bar’ah kala itu: "Alhamdulillah, sekarang aku akan bertemu dengan kedua orang tua saya."

Semua teman-teman dan keluarga terkejut. Gadis kecil ini sedang menghadapi musibah yang bertubi-tubi dan dia tetap sabar dan ikhlas dengan apa yang ditetapkan Allah untuknya!.....Subhanallah....

Orang-orang mulai mendengar tentang Bar`ah dan ceritanya, dan Saudi memutuskan untuk mengurus nya... ia mengirimnya ke Inggris untuk pengobatan penyakit ini.

Salah satu saluran TV Islam (Al Hafiz - The pelindung) mendapat kontak dengan gadis kecil ini dan memintanya untuk membaca Quran... dan ini adalah suara yang indah yang di lantunkan oleh bar’ah...

http://www.youtube.com/watch?v=NnNS9ID9Ecw Link Bar'ah recited

Mereka (saluran TV Islam) berhasil menghubungi lagi Bar’ah sebelum ia dlm keadaan koma dan dia berdoa untuk kedua orangtuanya dan menyanyikan Nasheed (Nasyid) ...

http://www.youtube.com/watch?v=yD5S-jtxFls Link Bar'ah Nasheed

Hari-hari terlewati dan kanker mulai menyebar di seluruh tubuhnya, para dokter memutuskan untuk mengamputasi kakinya, dan ia telah bersabar dengan apa yang ditetapkan Allah baginya... tapi beberapa hari setelah operasi amputasi kakinya kanker sekarang menyebar ke otaknya, lalu oleh dokter memutuskan untuk melakukan operasi otak... dan sekarang bar’ah berada di sebuah rumah sakit di Inggris menjalani perawatan dalam kondisi koma.

Silakan berdoa untuk Bar’ah, dan bagi saudara-saudara kita di seluruh dunia.

Video bar'ah lainnya .. .

http://www.youtube.com/watch?v=gkIO02s6Ywg
Link Bar'ah recited

Subhanallah... Semoga menjadi Ibrah bagi kita yg diberi kelapangan hidup.

Cerita Hikmah, Hati Seorang Ibu

0 komentar

Ada sebuah cerita kasih, pada suatu hari seorang Pemuda sebut saja namanya Si toyyib tidur lalu bermimpi. Dalam mimpinya, seolah-olah setiap orang bisa melihat bentuk hati di dada orang lain termasuk hatinya sendiri. Sekilas, ia sangat mengagumi dan terheran-heran dengan suasana ini. Lalu, Si Toyyib itu mengalihkan pandangan ke dadanya sendiri, ia sangat bangga ketika melihat hatinya berbentuk merah jambu utuh dan berkilauan. “Hati yang sempurna” katanya, “Tak bercacat dan tak bernoda”.

Lalu ia melangkahkan kakinya keluar. Ia mulai mengamati hati orang-orang di sekitarnya. Ada yang terpancar indah seperti miliknya, ada yang terdapat luka, ada yang besar, ada yang kecil, dan sebagainya. “Wow, luar biasa…” katanya lagi. Si Toyyib makin yakin bahwa hatinyalah yang paling sempurna karena ia tidak melihat ada hati yang lebih indah dari miliknya.

Pandangan si Toyyib terpaku saat melihat seorang wanita tua yang menggunakan penutup kepala. Wanita tua itu hampir tidak kelihatan wajahnya. Wanita tua itu berhati sangat besar tetapi tak berbentuk. Toyyib pun heran kenapa banyak sekali lubang yang ternganga di hati orang itu. Ia berjalan mendekat ke arah si wanita tua dan bertanya kepadanya.

“Kenapa hatimu seperti itu? kenapa tidak berbentuk sempurna dan indah seperti milik saya?” Katanya setengah pamer. Jawab wanita itu, “Mungkin karena kamu masih terlalu muda dan belum begitu memahami dunia.”

Wanita tua melanjutkan, “Setiap saya mencintai seseorang, aku mencongkel hati ini dan kuberikan padanya. Begitu pula jika saya menolong orang, selalu ada serpihan hati yang kubagi pada orang itu. Dulu, saat saya masih muda dan bergaul dengan banyak sahabat, hati saya teriris-iris karena harus kubagi pada banyak sekali teman. Saat saya mulai menikah dan punya anak, hati saya hampir habis tersayat-sayat untuk memahami suami dan mengasuh anak.”

“Tetapi, ada suatu saat di mana orang-orang juga mulai membagi hati pada saya. Mereka juga belajar mengiris hatinya untuk menutup setiap luka di hati saya hingga bertumpuk-tumpuk, itulah sebabnya kenapa hati saya beberapa kali lipat lebih besar dari hatimu, sekalipun tidak berbentuk lagi. Memang, tidak semuanya mau berbuat demikian, itulah sebabnya kenapa masih banyak sekali lubang menganga di hati ini. Sekarang, hati siapa yang lebih indah? hatiku atau hatimu?”

Si Toyyib tertegun untuk sekian lama. Ia mulai menyadari bahwa hati wanita tua itu jauh lebih sempurna dari hatinya. Luka, cacat, dan banyaknya tambalan di hati wanita itu justru menjadikannya lebih indah dan lebih besar dari miliknya. Setiap lubangnya seolah berbicara tentang cinta dan ketulusan di kehidupan yang dijalaninya. Sejenak, si Toyyib mulai mengamati wajah wanita tua. Ia terperanjat ketika wanita tua itu ternyata ibunya sendiri.


BATU DAN BISIKAN

0 komentar


 Suatu ketika, tersebutlah seorang pengusaha muda dan kaya.
Ia baru saja membeli mobil mewah, sebuah Jaguar yang mengkilap.
Kini, sang pengusaha, sedang menikmati perjalanannya dengan mobil baru itu. Dengan kecepatan penuh, dipacunya kendaraan itu mengelilingi jalanan tetangga sekitar.
Di pinggir jalan, tampak beberapa anak yang sedang bermain sambil
melempar sesuatu. Namun, karena berjalan terlalu kencang, tak terlalu diperhatikannya anak-anak itu. Tiba-tiba, dia melihat sesuatu yang melintas dari arah mobil-mobil yang di parkir di jalan. Tapi, bukan anak-anak itu yang tampak melintas. Aah…, ternyata, ada sebuah batu yang menimpa Jaguar itu. Sisi pintu mobil itupun koyak, tergores batu yang dilontarkan seseorang. Cittt….ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram, di mundurkannya mobil itu menuju tempat arah batu itu di lemparkan. Jaguar yang tergores, bukanlah perkara sepele. Apalagi, kecelakaan itu dilakukan oleh orang lain, begitu pikir sang pengusaha dalam hati. Amarahnya memuncak.


Diapun keluar mobil dengan tergesa-gesa. Di tariknya seorang anak yang paling dekat, dan dipojokkannya anak itu pada sebuah mobil yang diparkir. “Apa yang telah kau lakukan!!! Lihat perbuatanmu pada mobil kesayanganku!” Lihat goresan itu”, teriaknya sambil menunjuk goresan di sisi pintu. “Kamu tentu paham, mobil baru semacam itu akan butuh banyak ongkos di bengkel kalau sampai tergores.” Ujarnya lagi dengan geram, tampak ingin memukul anak itu.
Sang anak tampak ketakutan, dan berusaha meminta maaf. “Maaf Pak, Maaf. Saya benar-benar minta maaf. Sebab, saya tidak tahu lagi harus melakukan apa.” Air mukanya tampak ngeri, dan tangannya bermohon ampun. “Maaf Pak, aku melemparkan batu itu, karena tak ada seorang pun yang mau berhenti…”
Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher, anak tadi menunjuk ke suatu arah, di dekat mobil-mobil parkir tadi. “Itu disana ada kakakku. Dia tergelincir, dan terjatuh dari kursi roda. Aku tak kuat mengangkatnya, dia terlalu berat. Badannya tak mampu kupapah, dan sekarang dia sedang kesakitan..”
Kini, ia mulai terisak. Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada wajah yang mulai tercenung itu. “Maukah Bapak membantuku mengangkatnya ke kursi roda? Tolonglah, kakakku terluka, tapi dia terlalu berat untukku.” Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu terdiam. Kerongkongannya tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah. Segera, di angkatnya anak yang cacat itu menuju kursi rodanya. Kemudian, diambilnya sapu tangan mahal miliknya, untuk mengusap luka di lutut anak itu. Memar dan tergores, sama seperti sisi pintu Jaguar kesayangannya. Setelah beberapa saat, kedua anak itu pun berterima kasih, dan mengatakan bahwa mereka akan baik-baik saja. Terima kasih, dan semoga Tuhan akan membalas perbuatanmu.”

Keduanya berjalan beriringan, meninggalkan pengusaha yang masih nanar menatap kepergian mereka. Matanya terus mengikuti langkah sang anak yang mendorong kursi roda itu, melintasi sisi jalan menuju rumah mereka.
Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat perlahan menuju Jaguar miliknya. Disusurinya jalan itu dengan lambat, sambil merenungkan kejadian yang baru saja di lewatinya. Kerusakan yang dialaminya bisa jadi bukanlah hal sepele. Namun, ia memilih untuk tak menghapus goresan itu. Ia memilih untuk membiarkan goresan itu, agar tetap mengingatkannya pada hikmah ini. Ia menginginkan agar pesan itu tetap nyata terlihat :
“Janganlah melaju dalam hidupmu terlalu cepat, sampai seseorang harus melemparkan batu untuk menarik perhatianmu.”

Sumber :http://priendah.wordpress.com