Stres Menurunkan Daya Tahan Tubuh

0 komentar

By rumah-sehat, http://rumah-sehat.blogspot.com/2006/07/stres-menurunkan-daya-tahan-tubuh.html

Setiap orang pasti akan menghadapi stres. Stres dapat melanda kita kapan saja, apalagi perkembangan lingkungan kita akhir-akhir ini sangat mudah memancing timbulnya stres. Situasi yang cepat berubah dengan tingkat persaingan yang ketat, tuntutan pergaulan, pendidikan, pekerjaan ditambah kondisi ekonomi yang sulit, membuat kita mudah menjadi stress.

Stres dapat didefinisikan sebagai beban jasmani dan rohani yang melewati ambang batas tubuh seseorang. Penyebabnya bisa karena faktor emosional, seperti yang tadi disebutkan di atas. Beberapa faktor fisik seperti polusi udara, suhu yang panas dan kebisingan di atas ambang batas juga dapat mencetuskan stres.

Reaksi Tubuh Ketika Stres
Ketika kita menghadapi stresor (hal-hal yang memicu stres), maka tubuh kita akan mengadakan reaksi secara terpadu untuk menghadapi stresor. Begitu stresor datang, secara otomatis otak akan mengaktifkan sistem hypothalamic-pituitary-adrenal dan selanjutnya akan memacu sekresi hormon dan sistem tubuh yang lain.
Sekresi hormon kortisol. Hormon kortisol akan mengkoordinasi seluruh sistem dalam tubuh (jantung, paru-paru, peedaran darah, metabolisme tubuh, sistem imun dan kulit) untuk bereaksi terhadap stresor. Karena itu ketika kita stres, maka denyut jantung dan tekanan darah naik secara mendadak, pernapasan semakin cepat, dan paru-paru mengambil oksigen lebih banyak. Bahkan peredaran darah di otot, paru-paru dan otak bisa bertambah hampir 300% sampai 400%. Jadi wajar saja ketika stres merasa jantung berdebar-debar!
Sekresi hormon katekolamin. Katekolamin dikenal sebagai dopamin, norepinefrin, dan epinefrin (adrenalin). Katekolamin akan mengaktifkan amigdala sehingga seseorang yang stres mengadakan suatu tanggapan emosi, tanggapan itu kemudian disimpan sebagai ingatan jangka panjang yang bisa dimunculkan ketika seseorang mengalami stres yang sama. Katekolamin juga akan menekan bagian otak yang bertugas menyimpan ingatan jangka pendek dan pemikiran rasional. Karena itu orang yang mengalami stres berkepanjangan maka ingatan jangka pendeknya terganggu, juga tidak dapat berpikir rasional.
Sistem Imunitas tubuh. Tubuh akan mengaktifkan sistem imun di kulit, sumsum tulang dan kelenjar limfe untuk lebih siaga. Aliran darah di kulit juga akan dikurangi dan dialihkan ke organ lain yang lebih penting, selain itu kulit juga akan mengeluarkan keringat dingin.
Mulut. Saat stres mulut akan terasa kering, bahkan bila ketegangan memuncak (misal mau diterkam macan) bisa sampai kehilangan kata-kata, dan otot-otot kerongkongan menjadi tegang sehingga sukar menelan.
Sistem Metabolisme tubuh. Stres akan sangat mempengaruhi sistem metabolisme tubuh. Karena stres akan menyebabkan terkurasnya vitamin dan mineral. Saat stres akan merangsang pengeluaran hormon adrenalin secara berlebihan, padahal untuk memproduksi hormon ini dibutuhkan berbagai vitamin B, mineral Zinc, Kalium, dan Kalsium. Karena itu stres dapat menguras zat-zat tersebut. Menurut penelitian Hodges, pada saat seseorang mengalami tekanan emosional maka laju penggunaan vitamin C akan meningkat. Bahkan pada saat marah bisa terjadi kehilangan vitamin C sampai 2500mg.

Gejala Stres
Beberapa gejala stres yang biasanya berlangsung terus-menerus dan lebih dari dua minggu diantaranya:hilang minat terhadap kegiatan yang disenangi, hilang selera makan, sehingga terjadi penurunan berat badan ( pada beberapa orang justru terjadi hal sebaliknya), terlihat lelah atau kurang energi, memiliki perasaan tidak berharga/ tidak ada harapan, rasa bersalah yang tidak pada tempatnya, tidak mampu berkonsentrasi dan berfikir jernih, sulit tidur, bahkan stres karena psikologis bisa akhirnya dimanifestasikan dalam sakit fisik seperti: pusing, diare, mual, muntah, gatal-gatal di kulit, dsb.

Stres dan Penurunan derajat Kesehatan
Sebenarnya stres dalam kadar yang tepat mempunyai makna positif. Kadar adrenalin yang meningkat membuat kita terpacu untuk bekerja lebih cepat, sehingga banyak orang yang biasanya idenya baru muncul ketika dikejar deadline. Hanya saja stres yang berlebihan akan menurunkan derajat kesehatan kita.

Orang yang stres akan kehilangan vitamin C lebih banyak, padahal vitamin C berfungsi mempertahankan daya tahan tubuh. Akibatnya orang yang stres daya tahan tubuh akan turun sehingga mudah sakit. Sedangkan kekurangan vitamin B akan mengganggu berfungsinya sistem saraf sehingga muncul gejala kelelahan, gelisah, dsb. Jika penderita stres mengalami penurunan nafsu makan, maka kondisi kesehatannya bisa turun drastis. Karena bisa terjadi kekurangan nutrisi secara keseluruhan, meliputi energi, protein, vitamin dan mineral.
Selain itu bisa timbul gejala-gejala psikosomatik (sakit fisik yang disebabkan ketegangan psikis). Psikosomatik bisa berupa gejala ringan misalnya gangguan pencernaan seperti diare, mual, muntah. Tapi ada beberapa penyakit berat yangkadang dikaitkan dengan stres, seperti: sakit otot & sendi, radang usus, gangguan fungsi seksual, bahkan penyakit jantung.

0 komentar: