Walking Boosts Brain Benefit

0 komentar

Source: http://naturalhealthnews.blogspot.com/2010/12/walking-boosts-brain-benefit.html


The essential fatty acids are important nutrients for everything from brain function to cell function. Of course healthy fat is critical and omega 3 boosts brain health as it promotes cellular integrity.
ScienceDaily (Dec. 1, 2010) — The discovery by UCLA biochemists of a new method for preventing oxidation in the essential fatty acids of cell membranes could lead to a new class of more effective nutritional supplements and potentially help combat neurodegenerative disorders such as Parkinson's disease and perhaps Alzheimer's.

Exercise is proven to benefit health because it is an activity that improves oxygen levels and improves circulation.  Now it is sure that walking makes brain fitness a sure thing.

And as another medical and health writer explains: "Activity, for a start, generally boosts blood circulation. Brain function may be enhanced by enhanced blood supply to this organ through improved delivery of oxygen and key nutrients".
The health benefits of walking are so well known that a fifth-grader could probably recite them. A daily dose of 30 minutes of brisk walking is good for your heart, lungs, muscles, blood pressure and bones.

Now we find out it's also good for your brain.

A study released last month by researchers at the University of Pittsburgh shows that walking a few miles per week can stave off the progress of Alzheimer's disease. According to the BBC, the study proves that "people who walk at least [5 miles] a week have bigger brains, better memories and improved mental ability compared to those who are more sedentary."

This follows an earlier study released in August. Led by Dr. Arthur F. Kramer, researchers from the University of Illinois at Urbana-Champaign have shown that walking not only builds up your muscles, but also builds up the connectivity between brain circuits. This is important because as we age, the connectivity between those circuits diminishes and affects how well we do every day tasks, such as driving. But aerobic exercise, such as brisk walking, helps revive those flagging brain circuits.

"Almost nothing in the brain gets done by one area -- it's more of a circuit," Kramer explained to ScienceDaily. "These networks can become more or less connected. In general, as we get older, they become less connected, so we were interested in the effects of fitness on connectivity of brain networks that show the most dysfunction with age."

Neuroscientists have identified several distinct brain circuits, and one of the most intriguing is the default mode network (or DMN), which dominates brain activity when a person is least engaged with the outside world -- either passively observing something or simply daydreaming. Previous studies found that a loss of coordination in the DMN is a common symptom of aging and in extreme cases can be a marker of disease.

The study: For one year, Kramer's team followed 70 adults who ranged in age from 60 to over 80 years old. All of them were sedentary before the study began. The participants were divided into two groups. One did aerobic walking, while the others served as a control group that did toning, stretching and strengthening exercises.

Brain function was measured using functional magnetic resonance imaging (fMRI) to examine brain networks and determine whether aerobic activity increased connectivity in the DMN or other brain networks. The researchers measured participants' brain connectivity and performance on cognitive tasks at the beginning of the study, at six months and after a year of either walking or toning and stretching. A group of young adults, ages 20 to 30, was also tested for brain function for comparison.

The results: Those who walked briskly reaped the biggest benefits -- and not just physically, Kramer writes in the journal Frontiers in Aging Neuroscience. As the older people became more fit, the aerobic exercise actually improved their memory, attention and several other cognitive processes. In fact, the coherence among different regions in the brain networks increased so much, it actually mimicked that of the 20-somethings.

Specifically, at the end of the year, DMN connectivity was significantly improved in the brains of the older walkers, but not in the stretching and toning group. The walkers also had increased connectivity in parts of another brain circuit called the fronto-executive network, which aids in the performance of complex tasks, and they did significantly better on cognitive tests than did their toning and stretching peers.

Kramer says even moderate aerobic exercise will enhance the function of specific brain structures and improve the coordination of important brain networks. But it must be aerobic to work. Toning and stretching aren't enough to reap the benefits.

"The higher the connectivity, the better the performance on some of these cognitive tasks, especially the ones we call executive control tasks -- things like planning, scheduling, dealing with ambiguity, working memory and multitasking," Kramer said. These are the very skills that tend to decline with aging, he said.

The gotcha: It doesn't happen overnight. It took a full year of walking for the results to be seen. Even the six-month test results showed no significant brain changes. The group that did the stretching exercises saw no cognitive benefit.

This isn't the first study to reach this conclusion. Recent research from the Harvard School of Public Health tracked more than 18,000 women ages 70 to 81 and concluded that the more active we are, the better our cognition. Specifically, walking one-and-a-half hours a week at a pace of one mile in 16-20 minutes gives the full cognitive benefits.

There are many other interesting information, just click :http://naturalhealthnews.blogspot.com/2010/12/walking-boosts-brain-benefit.html

Ada Raksasa Dalam Diri Kita

0 komentar


Sahabat, pernahkah Anda berfikir bahwa apa sebenarnya yang meyebabkan sukses dan gagal? Dari beberapa buku dan pengalaman hidup yang memang belum seberapa ini, ternyata ada satu yang selalu kita abaikan dan tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dengan hati. Sesuatu yang besar dan bisa jadi sangat besar seperti layaknya raksasa ternyata memang telah ada dalam diri setiap manusia. Raksasa dalam diri kita itu ternyata sanggup menjadikan kita seperti apa yang kita inginkan.

Lalu mungkin sahabat bertanya apakah raksasa itu, hingga dikatakan bisa menjadi seperti yang kita inginkan?

Raksasa itu tiada lain adalah sebuah keyakinan. Dalam istilah saya keyakinan lebih tinggi nilainya dari pada kepercayaan. Keyakinan itu meyeluruh meliputi hati dan jiwa kita. Kayakinan dapat memindahkan gunung yang tinggi, menembus batas pikiran kita yang memang sering membatasi. Keyakinan yang bukan hanya diucapkan secar lisan saja.

Sebenarnya keyakinanlah yang harus kita bangunkan dari tidurnya, mengapa demikian? karena ternyata tidak semua orang mampu membangkitkanya, dengan kata lain kita tidak mampu membuat sebuah keyakinan itu begitu teguh terpatri dalam jiwa dan raga kita. Kadang kata keyakinan begitu mudahnya di ucapkan, contohnya seringkali kita apabila ditanya apakah Anda yakin dengan apa yang anda lakukan atau apakah anda yakin bahwa anda bisa kaya? dan berbagai pertanyaan lain tentang keyakinan, kita menjawab dimulut kita YAKIN seolah tanpa keraguan, tetapi sebenarnya jauh dilubuk hati terdalam, Anda merasa ragu dan tidak yakin 100%. Sulit sekali membuat hati kita begitu mantap tanpa keraguan untuk meyakini sesuatu. Walhasil seringkali kita tidak dapat ,mencapai apa yang kita yakini tersebut karena sebenarnya kita sendiri tidak yakin.

Itulah mengapa kita selalu saja gagal dan sulit mecapai suatu cita-cita.

Saya mempunyai pengalaman dengan cerita mengenai keyakinan ini.
pada saat pengembaraan ku disebuah kampung di pesisir pantai selatan yang ternyata masih banyak masyarakatnya mempercayai hal-hal berbau magis, saya bertemu dengan seorang tua sederhana yang dikenal mempunyai ilmu kanuragan tinggi. Katanya konon dari cerita masyarakat yang mengenalnya dia mampu menaklukan api, karena pada waktu ada sebuah rumah yang kebakaran, dengan berani dia masuk dalam kobaran rumah yang terbakar untuk medamkan api dan ajaibnya tanpa bekas terbakar sedikitpun. Dia juga kebal segala jenis benda tajam dan kalaupun terluka cukup berendam di sungai dan kembali tanpa luka sedikitpun, nyaris tidak ada bekasnya.

Mendengar cerita tersebut, saya yang memang penasaran dan sebenarnya kurang mempercayai dengan hal-hal seperti itu menjadi penasaran dan memberanikan diri berkunjung kerumahnya dngan niat hanya ingin tahu kebenaran cerita tersebut dari beliau langsung. Saat berbincang dirumahnya yang sederhana, beliau menceritakan pengalaman hidupnya hingga keyakinannya akan ilmu warisan leluhurnya yang masih tetap ia jaga dan mungkin dialah satu-satunya orang yang masih mempunyai ilmu kanuragan tingkat tinggi di kampung itu. Dari seluruh cerita dan pengalam beliau dalam menuntut ilmu kanuragan, beliau mengatakan bahwa yang paling utama adalah keyakinan diri agar ilmu tersebut dapat menyerap dan dapat diterima oleh tubuh. Jika tidak yakin tidak akan berhasil katanya.

Saya tidak tertarik dengan ilmu kenuragan semacam itu dan sejenisnya. Tapi dapat ditarik kesimpulan bahwa ada kekuatan dalam tubuh manusia yang bisa dibangkitkan dengan sebuah kunci yang disebut KEYAKINAN.

Terlepas dari cerita tentang ilmu kanuragan tersebut, dalam beberapa buku yang pernah saya baca tentang pengembangan diri , motivasi dan tujuan hidup dalam menggapai kesuksesan, bahwa peranan sebuah keyakinan memegang peranan penting dalam keberhasilan seseorang. Kita sering mendengar ungkapan bahwa "jika kita yakin bisa, maka kita pasti bisa". Ungkapan itu memang benar adanya. Entah kebetulan atau tidak, hal ini pernah juga saya alami ketika saat masih bekerja dulu. Sudah menjadi rutinitas setiap bulan jika seorang marketing menghadapi target yang telah ditentukan perusahaan untuk dicapai dalam setiap bulannya. Saya yang pada saat itu berposisi menjadi manager marketing tentu mempunyai target penjualan perunit yang harus dicapai oleh unit saya pada saat itu. Target unit tersebut saya bagi kepada beberapa orang marketing saya. Dan ajaibnya target tersebut dapat dicapai setiap bulannya. Dengan tanpa mengesampingkan peranan dan kehebatan marketing saya dalam melakukan penjualan, ada satu kata kunci yang sering saya ungkapkan pada mereka bahwa kita semua harus yakin bahwa kita bisa mencapainya, tentu juga harus disertai dengan strategi yang benar dan menjalankan langkah-langkahnya dengan fokus. Hasilnya unit saya setiap bulan selalu menjadi unit terbaik dengan pencapaian penjualan yang tinggi. Penghargaan dan berbagai macam bonus pun menjadi langganan unit saya setiap bulannya.

Saya hanya memotivasi mereka untuk berhasil dan selalu yakin bahwa target itu bisa dicapai. Namun ada satu lagi kunci sukses yang lainya yaitu setelah kita meyakini bahwa kita bisa mencapainya, saya menyarankan pada mereka untuk melepaskan keterikatan pada tujuan. Hal ini adalah untuk menghindari rasa cemas dan ketakutan kita yang dapat membuat kita menjadi stress akibat selalu memikirkan target agar dan agar kita dapat menjalaninya dengan ketenangan. Dan mujarab sekali karena sesulit apapun tantangannya dan selelah apapun kita bekerja, kita akan selalu merasa enjoy menikmatinya.

Jika ditarik benang merah (kayak di OVJ aja ya…he he) dari cerita diatas, ada satu kesamaan tentang sebuah kekuatan besar yang bisa menggerakan dan memuculkan potensi terpendam kita yaitu sebuah keyakinan. Keyakinan adalah raksasa yang tertidur dalam diri kita. Jadi jangan biarkan keyakinan yang salah menghancurkan diri kita, buanglah segala keraguan-raguan yang menjadi racun dalam diri kita. Setelah itu jalanilah dengan kegembiraan. Jangan lekatkan semua pikiran kita pada tujuan. Hal ini kelihatan bertolak belakang dengan keyakinan kita. Maksudnya begini, setelah kita yakin lalu menjalankannya dan fokus pada langkah yang harus kita jalani, maka jalani saja dengan kegembiraan. Istilahnya melepaskan atau mengikhlaskan diri menjalaninya. Jangan pikirkan nanti hasilnya seperti apa. Biarkan pikiran dan hati kita lepas bebas. Anda akan lihat keajaiban pada hasil akhirnya nanti, tanpa kita sadari kita ternyata telah mencapainya.

Pengingkaran diri dalam kehidupan sehari-hari

0 komentar


Pernahkah Anda melakukan sesuatu yang sebenarnya Anda ketahui bahwa sesuatu yang Anda lakukan merupakan suatu kesalahan atau anda tahu bahwa itu salah tetapi Anda tetap melakukannya bahkan menjadi kebiasaan?. Atau Anda melihat suatu kebenaran tapi tidak mau mengikuti malah bertahan dengan alasan Anda yang nyata-nyata salah, bahkan hati kecil pun mengakui bahwa yang dilakukan adalah salah?. Dan ironisnya kesalahan tersebut dianggap hal biasa hingga menjadi "benar" menurut penilaian sendiri.

Banyak perilaku pengingkaran diri ini yang kelihatannya normal padahal hidupnya penuh dengan topeng-topeng kepalsuan. Agar dilihat bagus dari luar tetapi sebenarnya bobrok didalamnya. Jika diambil contoh akan banyak sekali perilaku seperti itu yang menyusup dalam kehidupan kita namun kita sendiri merasa semua baik-baik saja dan merasa tidak ada yang salah.

Saya ambil contoh di bulan ramadhan ini, Seorang teman yang tidak berpuasa ketika diluar rumah tetapi ketika pulang kerumah pada saat berbuka puasa ikut-ikutan berbuka bersama keluarga seolah-olah dia berpuasa dan pada saat sahur pun demikian ikut-ikutan sahur. Entah karena takut orang tua, istri atau malu sama anak yang jelas dia tidak merasa bersalah dengan perilakunya itu. Ya… saya tidak berhak mencampuri urusan temanku tersebut, cuma seperti itulah contoh kecil pengingkaran diri dan itulah kadang dalam hidup hal-hal semacam ini secara sadar sering kita lakukan seperti berbohong, atau menipu diri untuk menutupi kelemahan atau kesalahan.

Seorang pelajar yang sering membolos tentu mengingkari dirinya dengan pura-pura pergi sekolah tetapi malahan main dan jelas telah membohongi orang tuanya yang menyangka anaknya benar-benar pergi untuk sekolah.

Kita selalu kelihatan ingin tampil baik dan sempurna dalam kehidupan kita, sehingga gaya dari mulai model pakaian hingga rambut pun tidak mau ketinggalan jaman plus kendaraan yang dipakai juga ingin kelihatan keren. Segala cara diupayakan agar bisa tampil gaya, gak perduli harus ngutang, pinjam sana-pinjam sini, cicil sana cicil sini, asal bisa punya motor atau mobil dan penampilan yang wah.. padalahal kita sendiri tahu bahwa kita tidak mampu atau kalaupun mampu sangat terlalu memaksakan diri. Prinsip “bagaimana nanti” telah menjadi kebiasaan kita sehari-hari bukan “nanti bagaimana?”.

Memang tidak ada yang salah dengan semua itu jika benar kita mampu dan tidak mamaksakan diri tetapi jalas akan salah jika semua itu hanya upaya mengingkari keadaan diri yang sebenarnya belum mampu. Akibatnya kita terjerat dengan masa depan yang terbebani akibat ulah kita sendiri.

Seorang pecandu rokok yang bisa menghabiskan minimal 4 bungkus rokok sehari tahu bahwa dia telah menderita kecanduan rokok yang akut karena konsumsi rokok yg berlebihan. Mungkin memang tidak ada aturannya berapa batang rokok yg kita hisap yang membuat seseorang dapat dikatakan kecanduan, tapi kita tahu bahwa hal ini tidak baik, apalagi kalau ternyata pecandu rokok tersebut sebenarnya punya masalah kesehatan dengan paru-parunya yang tidak sehat karena kebiasaan merokoknya tersebut, nah ini sudah termasuk kategori salah. Maaf bukan menyindir para peroko, saya sendiri masih merokok, , Sengaja bikin contoh ini untuk mengingatkan diri saya sendiri bahwasanya ternyata saya juga telah mengingkari diri dengan merokok. Perlu waktu untuk merubah kebiasaan ini atau mungkin saya masih merasa tidak salah dengan merokok ini karena merasa sehat-sehat saja.

Istilah seperti merupakan bentuk pengingkaran diri (self denial) yang berarti proses, cara, perbuatan mengingkari: ~ biasanya dinyatakan dengan kata tidak atau bukan. Hal ini erat kaitannya dengan kebiasaan sehingga apabila dituntut untuk berubah kita menolaknya dengan bentuk pengingkaran diri dan alasan–alasan lain sebagi ajang pembenaran diri. Ujungnya nya kita bertahan dengan kesalahan diri sehingga tak jarang pada akhirnya muncul ungkapan :

“ini lho gue”.
“biarain aja gue udah begini, terserah gue”.
“Gue mau begini atau begitu, urusan gue”
"Suka-suka gue dong”
"peduli amat sama moral yang penting bahagia" dan berbagai pernyataan lainnya.

Jika sudah begini waspadalah bahwa berarti pengingkaran diri sudah melekat bersama ke egiosan dan bahayanya akan sulit menerima masukan yang baik dari orang lain yang sebetulnya adalah untuk kebaikan dirnya sendiri.

Secara naluriah, manusia itu takut menghadapi perubahan apabila sudah terbiasa melakukan suatu kebiasaan. Walaupun mungkin kita sendiri sangat sadar dan tahu bahwa kebiasaan itu belum tentu baik dan benar, bahkan mungkin kita anggap salah, karena tidak sesuai dengan norma dan nilai yang kita anut atau pahami.

Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan keylock atau kontrol diri yang harus kuat serta diperlukan disiplin tingkat tinggi untuk dapat merubah kebiasaan yang kurang baik tersebut. (Mengenai disiplin ini anda bisa baca di 2 Kunci Sukses Sederhana ) Atau kalau kita tidak sanggup/bisa merubah kebiasaan yg kurang baik itu sendiri, kita perlu bantuan orang lain yang bisa mengingatkan kalau kita salah, harus berubah dan berusaha menjadi lebih baik lagi.

Jika kita melihatnya dari segi Kecerdasan atau Q/quotient, menurut saya semuanya berperan, karena kita tahu bahwa yang kita lakukan itu tidak baik dan butuh perubahan yang signifikan walaupun harus melewati proses yang tidak mudah, karena butuh waktu dan pengorbanan. Tapi apabila kita punya tekad yang kuat dan bisa mengontrol diri untuk berubah atau minimal mengurangi perbuatan/ tindakan kita yang kurang baik tersebut, tanpa kita sadari kita sudah mempunyai keinginan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan apabila kita sudah merasa sedikit nyaman atau tidak merasa terlalu terbebani dengan target yang hendak kita capai, saya rasa itu sudah mempermudah diri kita sendiri untuk menghadapi perubahan tersebut.

Selamat berubah untuk tidak mengingkari diri.

Rahasia Pintar Orang Yahudi

0 komentar


Beberapa minggu lalu saya terima email dari seorang teman dan mengirim sebuah artikel tentang mengapa orang Yahudi banyak yang pintar?, saya tergelitik untuk menulisnya diblog ini dan maaf tanpa bermaksud untuk mendramatisasi tentang orang Israel dan atau orang Yahudi, No SARA ye hehe..tapi saya kira bisa diambil manfaatnya karena seperti pada umumnya diketahui, banyak orang Yahudi pintar-pintar, apa betul? dan mau tidak mau memang demikianlah adanya, banyak orang Yahudi pintar. Nah Anda mau tahu Rahasianya??

Berdasarkan tulisan Chappy Hakim, Marsekal TNI Purnawirawan, Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara yang diperolehnya dari membaca terjemahan H. Maaruf Bin Hj Abdul Kadir (guru besar berkebangsaan Malaysia) dari Universitas Massachuset USA tentang penelitian yang dilakukan oleh DR.Stephen Carr Leon. Penelitian DR Leon ini adalah tentang pengembangan kualitas hidup orang Israel atau orang Yahudi.

Mengapa Orang Yahudi, rata-rata pintar ? Studi yang dilakukan mendapatkan fakta-fakta sebagai berikut :

Ternyata, bila seorang Yahudi Hamil, maka sang ibu segera saja meningkatkan aktivitasnya membaca, menyanyi dan bermain piano serta mendengarkan musik klasik. Tidak itu saja, mereka juga segera memulai untuk mempelajari matematika lebih intensif dan juga membeli lebih banyak lagi buku tentang matematika. mempelajarinya, dan bila ada yang tidak diketahui dengan baik, mereka tidak segan-segan untuk datang ke orang lain yang tahu matematika untuk mempelajarinya. Semua itu dilakukannya untuk anaknya yang masih didalam kandungan.

Setelah anak lahir, bagi sang ibu yang menyususi bayi nya itu, mereka memilih lebih banyak makan kacang, korma dan susu. Siang hari, makan roti dengan ikan yang tanpa kepala serta salad. Daging ikan dianggap bagus untuk otak dan kepala ikan harus dihindari karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk pertumbuhan otak si anak. Disamping itu sang ibu diharuskan banyak makan minyak ikan (code oil lever).

Menu diatur sedemikian rupa sehingga didominasi oleh ikan. Bila ada daging, mereka tidak akan makan daging bersama-sama dengan ikan,karena mereka percaya dengan makan ikan dengan daging hasilnya tidak bagus untuk pertumbuhan. Makan ikan seyogyanya hanya makan ikan saja, bila makan daging , hanya makan daging saja, tidak dicampur. Makan pun, mereka mendahulukan makan buah-buahan baru makan roti atau nasi. Makan nasi dulu baru kemudian makan buah, dipercaya akan hanya membuat ngantuk dan malas berkerja.

Yang istimewa lagi adalah : Di Isarel, merokok itu tabu ! Mereka memiliki hasil penelitian dari ahli peneliti tentang Genetika dan DNA yang meyakinkan bahwa nekotin akan merusak sel utama yang ada di otak manusia yang dampaknya tidak hanya kepada si perokok akan tetapi juga akan mempengaruhi "gen" atau keturunannya. Pengaruh yang utama adalah dapat membuat orang dan keturunannya menjadi "bodoh" atau "dungu". Walaupun, kalau kita perhatikan , maka penghasil rokok terbesar di dunia ini adalah orang Yahudi ! Tetapi yang merokok , bukan orang Yahudi.

Anak-anak, selalu diprioritaskan untuk makan buah dulu baru makan nasi atau roti dan juga tidak boleh lupa untuk minum pil minyak ikan. Mereka juga harus pandai bahasa , minimum 3 bahasa harus dikuasai nya yaitu Hebrew, Arab dan bahasa Inggris. Anak-anak juga diwajibkan dan dilatih piano dan biola. Dua instrument ini dipercaya dapat sangat efektif meningkatkan IQ mereka. Irama musik terutama musik klasik dapat menstimulasi sel otak. Sebagian besar dari musikus genius dunia adalah orang Yahudi.

Satu dari 6 anak Yahudi, diajarkan matematik dengan konsep yang berkait langsung dengan bisnis dan perdagangan. Ternyata salah satu syarat untuk lulus dari Perguruan Tinggi bagi yang Majoring nya Bisnis, adalah, dalam tahun terakhir, dalam satu kelompok mahasiswa (terdiri dari 10 orang), harus menjalankan perusahaan. Mereka hanya dapat lulus setelah perusahaannya mendapat untung 1 juta US Dollar. Itulah sebabnya, maka lebih dari 50 % perdagangan di dunia dikuasai oleh orang Yahudi. Design "Levis" terakhir diciptakan oleh satu Universitas di Israel, fakultas "business and fashion".

Olah raga untuk anak-anak, diutamakan adalah Menembak, Memanah dan Lari. Menembak dan Memanah, akan membentuk otak cemerlang yang mudah untuk "fokus" dalam berpikir !

Di New York, ada pusat Yahudi yang mengembangkan berbagai kiat berbisnis kelas dunia. Disini terdapat banyak sekali kegiatan yang mendalami segi-segi bisnis sampai kepada aspek-aspek yang mempengaruhinya. Dalam arti mempelajari aspek bisnis yang berkaitan juga dengan budaya bangsa pangsa pasar mereka. Pendalaman yang bergiat nyaris seperti laboratorium, "research and development" khusus perdagangan dan bisnis ini dibiayai oleh para konglomerat Yahudi. Tidak mengherankan bila kemudian kita melihat keberhasilan orang Yahudi seperti terlihat pada : Starbuck, Dell Computer, Cocacola, DKNY, Oracle. pusat film Hollywood, Levis dan Dunkin Donat.

Khusus tentang rokok, negara yang mengikuti jejak Israel adalah Singapura. Di Singapura para perokok diberlakukan sebagai warga negara kelas dua. Semua yang berhubungan dengan perokok akan dipersulit oleh pemerintahnya. Harga rokok 1 pak di Singapura adalah 7 US Dollar, bandingkan dengan di Indonesia yang hanya berharga 70 sen US Dollar. Pemerintah Singapura menganut apa yang telah dilakukan oleh peneliti Israel , bahwa nekotin hanya akan menghasilkan generasai yang "Bodoh" dan "Dungu".

Percaya atau tidak, tentunya terserah kita semua. Namun kenyataan yang ada terlihat bahwa memang banyak sekali orang yahudi yang pintar ! Tinggal, pertanyaannya adalah, apakah kepintarannya itu banyak manfaatnya bagi peningkatan kualitas hidup umat manusia secara keseluruhan.

Kegagalan

0 komentar





Jika saat pertama Anda belum sukses, maka kegagalanlah yang Anda raih.
Kegagalan adalah suatu sikap, sebelum berubah menjadi suatu hasil.
Jika Anda tidak mampu menangani kegagalan, Anda tidak mampu menangani kesuksesan.
Orang menanggapi kegagalan sebagai suatu hal yang personal karena mereka juga menanggapi kesuksesan secara personal.
Kesuksesan adalah proses melewati kegagalan demi kegagalan tanpa kehilangan semangat antusias.
Kegagalan bisa merupakan batu pijakan atau batu sadungan.
Kegagalan melahirkan inovasi, bukannya kekalahan.
Tidak ada kegagalan, hanyalah umpan balik.
Ujilah dengan cepat, gagallah cepat, dan perbaikilah dengan cepat.
Kegagalan adalah biaya dari sebuah kemajuan.
Belajarlah untuk mentertawakan diri Anda, setiap orang juga melakukannya.
Kegagalan adalah sebuah kesempatan untuk memulai sekali lagi dengan lebih cerdas.
Saya mencoba dan gagal; saya mencoba sekali lagi dan akhirnya berhasil.